Entah telah berapa kali saya gagal membuat jenis pempek yang satu ini, sepertinya tak terhitung jumlahnya dan hanya rasa penasaran jualah yang membuat saya keras kepala untuk tetap terus mencobanya. Pikir saya, segala sesuatu jika kita lakukan berulang kali dengan aneka uji coba dan teknik yang terus disempurnakan, pada akhirnya akan berhasil juga. Walaupun tentu saja sambil mulut saya mengomel-ngomel melihat adonan yang menjadi tidak keruan bentuknya ^_^.
Ketika menyantap sepiring pempek kapal selam di resto, tidak terpikir oleh saya bahwa ternyata cukup sulit juga untuk memasukkan telur mentah ke tengah adonan pempek. Berkali-kali telur mengalir keluar atau bagian tepi adonan yang tidak mau dikatupkan sehingga akhirnya dengan terpaksa saya mencampurkan adonan pempek beserta telur yang berhamburan menjadi satu dan menguleninya kembali. Adonan pun menjadi lembek dan lengket sehingga tidak bisa dibentuk, ujung-ujungnya tepung sagu pun kembali saya tuangkan. Hasil akhirnya adalah pempek dengan rasa tepung dan tekstur seperti karet yang alot-nya minta ampun.
0 comments
Post a Comment