Di Ngawi, Jawa Timur, tempat saya dan Tedy dibesarkan, rawon merupakan santapan yang umum dijumpai disana. Jika anda sempat melewati daerah Madiun, Ngawi dan sekitarnya, papan-papan menu restoran yang menjual hidangan berkuah ini sangat mudah dijumpai, karena memang rawon adalah makanan khas Jawa Timur, walaupun di Surakarta, hidangan ini juga dikenal oleh masyarakat disana. Tidak heran, mengingat Surakarta jaraknya sangat dekat dengan Ngawi.
Bagi anda yang belum familier dengan masakan ini, mungkin kurang berselera ketika menatap hidangan ini, potongan-potongan daging sapi bergelimang dalam kuah yang hitam dengan taburan daun bawang dan tauge diatasnya. Eits, jangan berubah pikiran dulu, idiom don't judge the book by it's cover saya katakan tepat untuk menggambarkan makanan ini. Tampangnya boleh tidak menarik tapi rasanya? Hmm, mantap! Gurih, kaya bumbu dan segar karena tidak mengandung santan. Warna hitam khas rawon ini karena adanya bumbu yang berperan sangat penting di masakan ini yaitu kluwek. Tidak menggunakan kluwek maka bukan rawon namanya. Kluwek selain memberikan efek warna hitam bak tinta juga membuat rasa kuah rawon menjadi gurih dan kental.
Kluwek, biji dan isinya yang hitam |
0 comments
Post a Comment