Pertama kali merasakan klapertart, dan itu sudah lama sekali, seingat saya adalah ketika ada teman sekantor yang baru saja kembali dari tugas di Manado. Samuel, teman saya ini, membawa satu loyang klappertaart dengan diameter sekitar 23 cm, dan dalam sekejap mata si kue lezat ini habis, ludes disikat beramai-ramai. Rasanya sungguh sedap. Tekstur kue yang seperti puding ini begitu lembut, lumer di mulut dengan rasa yang manis, ditambah dengan lembaran-lembaran lembut daging kelapa muda dan kacang kenari yang gurih dan ditutup dengan semriwing rhum. Ahh, saya langsung mengklaim, tidak ada hidangan selezat klappertaart! Mungkin ambrosia, makanan para dewa dalam mitology Yunani seperti ini rasanya, pikir saya saat itu. Sayangnya waktu itu di Jakarta makanan ini sulit ditemui, sehingga kami pasti akan berlomba-lomba memesan jika kebetulan ada teman yang pergi ke Manado, kota si Klappertaart ini berasal.
Kelapa muda yang lembut dan manis |
0 comments
Post a Comment